Selasa, 25 Maret 2014

Penelitian Anak



KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pengamatan bahasa pertama anak usia 2-5 tahun. Laporan ini adalah sebagai tugas akhir mata kuliah Psikolinguistik semester IV STKIP-PGRI Lubuklinggau tahun akademik 2010-2011.
Tulisan ini adalah hasil pengamatan bahasa pertama anak usia 2-5 tahun yang telah kami lakukan selama 1 minggu, yang dilakukan dengan melakukan observasi langsung yaitu langsung mengamati perkembangan bahasa anak.
Bersama ini kami juga sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan ini, terutama kepada Bapak Dima Sakti.M., M.Pd. sebagai dosen mata kuliah Psikolinguistik yang telah memberikan banyak saran, petunjuk, dan dorongan dalam melaksanakan tugas ini. Rasa terima kasih kami juga sampaikan kepada para penulis buku-buku tentang pemerolehan bahasa pertama anak.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kta semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.
Lubuklinggau,            Maret 2011

Penyusun
DAFTAR ISI



Kata Pengantar       ..................................................................................        i
Daftar isi      .............................................................................................       ii
Daftar Gambar      ....................................................................................      iii
Laporan Pengamatan Bahasa Pertama Anak Usia 2-5 Tahun
A. Subjek dan Latar Belakang Orang Tua       .........................................       1
B. Tujuan penelitian        ..........................................................................       2
C. Waktu Penelitian        ..........................................................................       2
D. Metode Pengumpulan Data       ..........................................................       2
E. Deskripsi Hasil Penelitian         ............................................................       2
F. Analisis Data       .................................................................................       7
G. Kesimpulan       ...................................................................................       8
H. Saran        ............................................................................................       8
I. Sumber Rujukan        ............................................................................       9






DAFTAR GAMBAR


Gambar 1. Daffa sedang bermain bersama temannya     .........................       3
Gambar 2. Daffa sedang di kebun nanas     .............................................       4
Gambar 3. Daffa sedang menonton TV bersama orang tuanya   ............       5
Gambar 4. Daffa sedang digendong oleh peneliti     ...............................       7
Gambar 5. Daffa sedang bermain di ruang tamu     .................................       9















LAPORAN PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA
ANAK USIA 2-5 TAHUN


A.                      Subjek dan latar belakang orang tua

Subjek penelitian kami adalah Daffa Affan Nasrullah yang sehari-hari biasa dipanggil “ Dafa ”. Dia dilahirkan di desa Babat pada tanggal 16 November 2008. Dia lahir dalam keadaan normal, baik secara fisik maupun mental.
Ibunya bernama Nova Ria Sari Suryani yang sehari-hari dipanggil “ Nova ”, kelahiran Musi Banyuasin, 30 Desember 1980 adalah kakak sepupu dari salah seorang peneliti Pranita Gustina. Menikah dengan Anang Adil yang sehari-hari dipanggil “ Adil ” pada tanggal 6 Juli 1979. Bahasa yang dipakai sehari-hari di rumah adalah bahasa Lubuklinggau.
Ayah Dafa, Anang Adil berprofesi sebagai petani, dan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Dafa termasuk anak yang lincah, cerewet, tetapi manja. Kegiatan seperti mandi, makan, tidur selalu ditemani oleh orang tua maupun kerabat dekatnya.





A.                Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Psikolinguistik pada semester IV di STKIP-PGRI Lubuklinggau tahun akademik 2010-2011 dan sebagai pendalaman materi bagi mahasiswa dalam memahami pemerolehan bahasa anak usia 2-5 tahun.

B.                 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dari tanggal 6-13 Maret 2011. Selama 1 minggu, penelitian tidak mutlak sepenuhnya dilakukan, hanya pada waktu-waktu tertentu yaitu ketika subjek penelitian sedang bermain, menonton televisi, bangun tidur, ke kebun, dan berkomunikasi secara monolog maupun dialog.

C.                Metode Pengumpulan Data

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Soenjono Darjowidjojo, data penelitian ini dikumpulkan secara naturalistik dengan sedikit penambahan stimulus untuk memunculkan respon tertentu. Piranti pertama yang dipakai adalah sebuah kamera Handycam, merk Sony, tipe DCR TRV 285E. Selain dari hasil rekaman, data juga dikumpulkan melalui pencatatan langsung.


D.                Deskripsi Hasil Penelitian

Rabu, 9 Maret 2011

Penelitian dimulai dengan mengobservasi langsung ke tempat tinggal Dafa. Peneliti ( Pranita Gustina ) mendapatkan Dafa sedang bermain dengan teman-temannya di halaman rumahnya ketika peneliti berkunjung ke rumahnya. Berikut ini percakapan peneliti dengan Dafa .
 Peneliti        : Fa ....,ke cini dulu.,, tante ado pisang ( mengolok Dafa untuk
                        mendekatinya dan ibunya juga menyuruh Dafa pulang ke rumah ).

LUBUKLINGGAU                                         INDONESIA
Dafa             : Mano.,, ntak te.,,                         “ Mana, minta tante ”
Peneliti         : Tapi cium dulu,baru tante kacih.
Dafa             : Dak alak .,,                                  “ Tidak mau ”
Peneliti         : Ngapo ?                                       “ Mengapa ? ”
Dafa             : tante usuk.,,                                 “ Tante busuk ”
(Sambil tertawa peneliti memeluk dan mencium pipi Dafa dan Dafa berteriak keras )
Dafa             : Mama ...,te nina nakal                 “ Mama, tante yang nakal ”
Mama Dafa  : Siapo nakal Fa ? tante yo .,, mama pokol tantenyo.,, puk..puk... nah dem mama pukul Fa. ( Mama Dafa berpura-pura memukul peneliti  dan peneliti berpura-pura menangis ).
Dafa             : Ma,, ngantok.,                             “ Ma, nagntuk ”
Mama Dafa : Dafaa ngantok.,, yok bobok.,, omong sm tantenyo ..,,te.,, Dafa nak bobok ( Mama menyuruh Zaza ngomong sama peneliti bahwa Dafa mau tidur )
Dafa             : te , Dafa nak bobok.                   “ Tante, dafa mau tidur ”
Peneliti         : Yo.,, tidoklah.,,                           “ Ya, tidurlah ”
Mama Dafa  : Dada tante .,,                              “ Dada tante ”
Dafa             : Da te .,,                                       “ Dada tante ”
Peneliti         : Dada .,,,
( Dafa dan mama masuk ke dalam kamar sambil menutup pintu ).




Gambar 1. Daffa sedang bermain dengan temannya


Kamis, 10 Maret 2011

               Kali ini Dafa, ayah dan ibunya serta beberapa kerabat dekatnya pergi ke kebun nanas miliknya. Berikut momen-momen Dafa mengucapkan beberapa kata ketika sedang berjalan mengelilingi kebunnya.
LUBUKLINGGAU                                         INDONESIA
Peneliti         : Nanas Dafa banyak yo .,,,           “ Nanas Dafa banyak ya ? ”
Dafa             : Yo.,, nas Dafa anyak.                 “ Ya, nanas Dafa banyak ”.
Peneliti         : Yang ni dem masak Dafa.          “ Yang ini sudah masak Dafa ”
Dafa             : Asak.,,, cek te .,,                         “ Masak ..., kupas tante .,,
Peneliti         : Tante ambek pisonyo dulu yo.    “ Tante ambil pisau dulu ya.
Dafa             : yo .,, bek iso.,,                             “ Ya, ambil pisau ”.
( Peneliti kemudian mengambil pisau di gubuk sedangkan Dafa berjalan-jalan sambil menikmati suasana di kebun nanas. Tangannya ia rentangkan seolah-olah ingin terbang ).




Gambar 2. Daffa sedang di kebun nanas


Jumat, 11 Maret 2011

               Peneliti mendatangi tempat tinggal Dafa pada malam hari, peneliti mendapatkan Dafa sedang menonton televisi bersama ibu, ayah, dan keponakannya. Berikut kata-kata yang dia ucapkan .
LUBUKLINGGAU                                         INDONESIA
Dafa             : Ha..ha..ha..  ( dafa tertawa melihat adegan lucu di tv )
Mama Dafa  : Lucu fa yo ?                                “ Lucu Dafa ya ? ”
Dafa             : He ...eh.,, lucu.
Dafa             : Apo tu Ma ?                                “ Apa itu Mama ? ”
Mama Dafa  : Yang mano fa ?                           “ Yang mana Dafa ? ”
Dafa             : Tuna ..,                                        “ Yang itu ”.
( sambil menunjukkkan tangannya ke telivisi dan menunjukkan seseorang yang ada di TV ).

Mama Dafa  : Oh.,, itu namonyo badut.            “ Oh, itu namanya badut ”.
Dafa             : Badut.
Dafa             : Pelotnyo besak nian.                   “ Perutnya besar sekali ”.

Gambar III : Daffa sedang menonton TV bersama orang tuanya


Sabtu, 12 Maret 2011

               Peneliti datang lagi ke rumahnya pada sore hari sambil membawa buah salak dan Dafa bersama ibunya sedang duduk di depan rumah. Berikut ini percakapan antara peneliti dan Dafa.
LUBUKLINGGAU                                         INDONESIA
Dafa             : Apo tuh ?                                    “ Apa itu ? ”
Mama Dafa  : Buah apa itu nak ?                     
Dafa : Menggelengkan kepala
Mama dafa   : Itu namonyo buah sa.... lak.        “ Itu namanya buah salak ”.
Dafa             : Salak.
Kemudian mama dafa bertanya lagi kepada dafa untuk menguji daya ingat Dafa.
Mama Dafa  : Apo namonyo ?                           “ Apa namanya ? ”
Dafa             : salak.
Terus ada ayuk sepupunya ( Ica ) lalu mereka main-main.
Ica                : Dafa ?
Dafa             : Apo ?                                          “ Apa ? ”
Ica                : Nah, ado kucing tu.                    “ Nah, ada kucing itu. ”
Dafa             : Kuteng.                                       “ Kucing .”
Ica                : Sini ..,
Dafa             : Iiiihhh, akot.                                “ Iiihh, takut.”





Gambar 4. Daffa sedang digendong oleh peneliti
Minggu, 13 Maret 2011

Peneliti datang kembali ke rumah Dafa bersama Ica pada siang hari. Peneliti dan Ica membawa inai ( kutek ) dan menggunakannya bersama mama Dafa.
LUBUKLINGGAU                                         INDONESIA
Dafa             : Puno tapo ?                                 “ Punya siapa ? ”
Peneliti         : Punyo tante.                                “ Punya tante. ”
Dafa             : Butan.                                         “ Bukan.”
Peneliti         : Teros, punyo siapo ?                   “ Terus, punya siapa ? ”
Dafa             : Atu.                                             “ Aku.”
Peneliti         : Galak dak ?                                 “ Mau tidak ? ”
Dafa             : Idak galak.                                  “ Tidak mau.”
( Kemudian Dafa ke luar rumah. Tidak berapa lam kemudian ia masuk kembali sambil berlari ).
Dafa             : Ado bolong antu.                        “ Ada burung hantu. ”
Mama Dafa  : Di mano ?                                    “ Di mana ? ”
Dafa             : Dekat lumah ninin.                      “ Dekat rumah ninin.”
( Kemudian Dafa nanya sama peneliti ).
Dafa             : Te, ado bolong antu.                   “ Tante, ada burung hantu.”
Peneliti         : Cakmano burung antu tu ?          “ Seperti apo burung hantu itu ? ”
Dafa             : Mato no betak, ihh.,, atot            “ Matanya besar, ihh... takut.”
( sambil menutup matanya ).

Gambar 5. Daffa sedang bermain di ruang tamu

E.                       Analisis data

               Dari hasil penelitian di atas, peneliti menemukan beberapa penemuan-penemuan pada pemerolehan bahasa pada subjek penelitian ( Dafa ). Analisis data berpedoman pada apa yang telah dilakukan oleh Soenjono Dardjowidjojo kepada Echa untuk mengetahui pemerolehan bahasanya. Namun, dalam waktu yang relatif singkat, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui munculnya kata-kata yang dilontarkan oleh subjek penelitian dan sebatas mana kemampuannya mengucapkan tentang sesuatu.

1.                        Pemerolehan Fonologi

               Pada tahap ini, Dafa sudah mampu mengucapkan kata-kata lebih dari satu kata. Namun masih sulit kata-kata yang berbentuk konsonan berat ( r )
Seperti contoh :  Dafa : Ado bolong antu.
2.                        Pemerolehan Morfologi

 Pada tahap ini, Dafa belum mampu mengucapkan kata-kata yang telah mendapatkan afiks.

3.                        Pemerolehan Sintaksis

Selaras dengan teori pemerolehan bahasa pada anak, penguasaan sintaksis berlangsung secara bertahap : satu kata, dua kata, dan tiga kata atau lebih ( Echa, dalam Dardjowidjojo, 124:2000 )
Seperti contoh :
Dafa             : Apo tu Ma ?
Dafa             : Ado bolong antu.

4.                        Pemerolehan Semantik

Sejalan dengan pengetahuannya mengucapkan kata-kata sesuai dengan kosakata yang ia miliki, Dafa mampu memahami kata-kata yang ia ucapkan. Begitu juga ketika ditanya tentang sesuatu yang ada kaitannya dengan kemampuan penguasaan kosakatanya, ia bisa menjawabnya.



F.                       kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan :
1.            Dafa belum mampu mengucapkan kata-kata berupa konsonan berat.
2.            Dafa belum mampu mengucapkan kata-kata berupa afiks.
3.            Dafa mampu mengucapkan kata-kata lebih dari satu kata.

4.                        Dafa mampu memahami kata-kata yang diucapkan oleh orang lain sesuai
               dengan penguasaan kosakatanya.

G.                      Saran

Produksi ujaran anak-anak sesuai dengan situasi sosialnya, untuk itu kiranya semua pihak memperhatikan lebih dini agar perkembangan psikolinguistik anak berkembang dengan cepat dan normal. Dan juga, jika ada kekurangan pada makalah penelitian anak yang kami buat ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan pembuatan makalah di masa yang akan datang.





DAFTAR PUSTAKA


Dradjowidjojo, Seojono. 2005. Psikolinguistik : Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Yayasan Obor : Jakarta.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar