KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pengamatan bahasa pertama anak usia 2-5
tahun. Laporan ini adalah sebagai tugas akhir mata kuliah Psikolinguistik
semester IV STKIP-PGRI Lubuklinggau tahun akademik 2010-2011.
Tulisan ini adalah hasil
pengamatan bahasa pertama anak usia 2-5 tahun yang telah kami lakukan selama 1
minggu, yang dilakukan dengan melakukan observasi langsung yaitu langsung
mengamati perkembangan bahasa anak.
Bersama ini kami juga
sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya laporan ini, terutama kepada Bapak Dima Sakti.M., M.Pd.
sebagai dosen mata kuliah Psikolinguistik yang telah memberikan banyak saran,
petunjuk, dan dorongan dalam melaksanakan tugas ini. Rasa terima kasih kami
juga sampaikan kepada para penulis buku-buku tentang pemerolehan bahasa pertama
anak.
Dalam penyusunan tugas ini
tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami
harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi
kta semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.
Lubuklinggau, Maret 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................. i
Daftar isi ............................................................................................. ii
Daftar Gambar .................................................................................... iii
Laporan Pengamatan Bahasa Pertama Anak
Usia 2-5 Tahun
A. Subjek dan Latar Belakang Orang Tua ......................................... 1
B. Tujuan penelitian .......................................................................... 2
C. Waktu Penelitian .......................................................................... 2
D. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 2
E. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................ 2
F. Analisis Data ................................................................................. 7
G. Kesimpulan ................................................................................... 8
H. Saran ............................................................................................ 8
I. Sumber Rujukan ............................................................................ 9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Daffa sedang bermain bersama
temannya ......................... 3
Gambar 2. Daffa sedang di kebun nanas ............................................. 4
Gambar 3. Daffa sedang menonton TV bersama
orang tuanya ............ 5
Gambar 4. Daffa sedang digendong oleh
peneliti ............................... 7
Gambar 5. Daffa sedang bermain di ruang
tamu ................................. 9
LAPORAN PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA
ANAK USIA 2-5 TAHUN
A.
Subjek
dan latar belakang orang tua
Subjek penelitian kami adalah Daffa Affan Nasrullah yang sehari-hari biasa
dipanggil “ Dafa ”. Dia dilahirkan di desa Babat pada tanggal 16 November 2008.
Dia lahir dalam keadaan normal, baik secara fisik maupun mental.
Ibunya bernama Nova Ria Sari Suryani yang sehari-hari dipanggil “ Nova ”,
kelahiran Musi Banyuasin, 30 Desember 1980 adalah kakak sepupu dari salah
seorang peneliti Pranita Gustina. Menikah dengan Anang Adil yang sehari-hari
dipanggil “ Adil ” pada tanggal 6 Juli 1979. Bahasa yang dipakai sehari-hari di
rumah adalah bahasa Lubuklinggau.
Ayah Dafa, Anang Adil berprofesi sebagai petani, dan ibunya hanyalah
seorang ibu rumah tangga. Dafa termasuk anak yang lincah, cerewet, tetapi
manja. Kegiatan seperti mandi, makan, tidur selalu ditemani oleh orang tua
maupun kerabat dekatnya.
A.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Psikolinguistik pada semester IV di STKIP-PGRI Lubuklinggau tahun akademik
2010-2011 dan sebagai pendalaman materi bagi mahasiswa dalam memahami
pemerolehan bahasa anak usia 2-5 tahun.
B.
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari tanggal 6-13 Maret 2011. Selama 1 minggu,
penelitian tidak mutlak sepenuhnya dilakukan, hanya pada waktu-waktu tertentu
yaitu ketika subjek penelitian sedang bermain, menonton televisi, bangun tidur,
ke kebun, dan berkomunikasi secara monolog maupun dialog.
C.
Metode Pengumpulan Data
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Soenjono Darjowidjojo, data
penelitian ini dikumpulkan secara naturalistik dengan sedikit penambahan
stimulus untuk memunculkan respon tertentu. Piranti pertama yang dipakai adalah
sebuah kamera Handycam, merk Sony, tipe DCR TRV 285E. Selain dari hasil
rekaman, data juga dikumpulkan melalui pencatatan langsung.
D.
Deskripsi Hasil Penelitian
Rabu, 9 Maret 2011
Penelitian dimulai dengan mengobservasi langsung ke tempat tinggal Dafa.
Peneliti ( Pranita Gustina ) mendapatkan Dafa sedang bermain dengan
teman-temannya di halaman rumahnya ketika peneliti berkunjung ke rumahnya.
Berikut ini percakapan peneliti dengan Dafa .
Peneliti :
Fa ....,ke cini dulu.,, tante ado pisang ( mengolok Dafa untuk
mendekatinya dan ibunya
juga menyuruh Dafa pulang ke rumah ).
LUBUKLINGGAU INDONESIA
Dafa : Mano.,, ntak te.,, “ Mana, minta tante ”
Peneliti : Tapi cium dulu,baru tante kacih.
Dafa : Dak alak .,, “ Tidak mau ”
Peneliti : Ngapo ? “
Mengapa ? ”
Dafa : tante usuk.,, “ Tante busuk ”
(Sambil tertawa peneliti memeluk dan
mencium pipi Dafa dan Dafa berteriak keras )
Dafa : Mama ...,te nina nakal “ Mama, tante yang nakal ”
Mama Dafa : Siapo nakal Fa ? tante yo .,, mama pokol
tantenyo.,, puk..puk... nah dem mama pukul Fa. ( Mama Dafa berpura-pura memukul
peneliti dan peneliti berpura-pura
menangis ).
Dafa :
Ma,, ngantok., “
Ma, nagntuk ”
Mama Dafa : Dafaa ngantok.,, yok bobok.,,
omong sm tantenyo ..,,te.,, Dafa nak bobok ( Mama menyuruh Zaza ngomong sama
peneliti bahwa Dafa mau tidur )
Dafa :
te , Dafa nak bobok. “
Tante, dafa mau tidur ”
Peneliti :
Yo.,, tidoklah.,, “
Ya, tidurlah ”
Mama Dafa : Dada tante .,, “ Dada tante ”
Dafa :
Da te .,, “
Dada tante ”
Peneliti :
Dada .,,,
( Dafa dan mama masuk ke dalam kamar sambil
menutup pintu ).
Gambar 1. Daffa sedang bermain dengan
temannya
Kamis, 10 Maret 2011
Kali
ini Dafa, ayah dan ibunya serta beberapa kerabat dekatnya pergi ke kebun nanas
miliknya. Berikut momen-momen Dafa mengucapkan beberapa kata ketika sedang
berjalan mengelilingi kebunnya.
LUBUKLINGGAU INDONESIA
Peneliti :
Nanas Dafa banyak yo .,,, “
Nanas Dafa banyak ya ? ”
Dafa :
Yo.,, nas Dafa anyak. “
Ya, nanas Dafa banyak ”.
Peneliti :
Yang ni dem masak Dafa. “ Yang
ini sudah masak Dafa ”
Dafa :
Asak.,,, cek te .,, “
Masak ..., kupas tante .,,
Peneliti :
Tante ambek pisonyo dulu yo. “ Tante
ambil pisau dulu ya.
Dafa :
yo .,, bek iso.,, “
Ya, ambil pisau ”.
( Peneliti kemudian mengambil pisau di
gubuk sedangkan Dafa berjalan-jalan sambil menikmati suasana di kebun nanas.
Tangannya ia rentangkan seolah-olah ingin terbang ).
Gambar 2. Daffa sedang di kebun nanas
Jumat, 11 Maret 2011
Peneliti
mendatangi tempat tinggal Dafa pada malam hari, peneliti mendapatkan Dafa
sedang menonton televisi bersama ibu, ayah, dan keponakannya. Berikut kata-kata
yang dia ucapkan .
LUBUKLINGGAU INDONESIA
Dafa :
Ha..ha..ha.. ( dafa tertawa melihat adegan
lucu di tv )
Mama Dafa
: Lucu fa yo ? “
Lucu Dafa ya ? ”
Dafa :
He ...eh.,, lucu.
Dafa :
Apo tu Ma ? “
Apa itu Mama ? ”
Mama Dafa
: Yang mano fa ? “
Yang mana Dafa ? ”
Dafa :
Tuna .., “
Yang itu ”.
( sambil menunjukkkan tangannya ke
telivisi dan menunjukkan seseorang yang ada di TV ).
Mama Dafa
: Oh.,, itu namonyo badut. “
Oh, itu namanya badut ”.
Dafa :
Badut.
Dafa :
Pelotnyo besak nian. “
Perutnya besar sekali ”.
Gambar III : Daffa sedang menonton TV
bersama orang tuanya
Sabtu, 12 Maret 2011
Peneliti
datang lagi ke rumahnya pada sore hari sambil membawa buah salak dan Dafa
bersama ibunya sedang duduk di depan rumah. Berikut ini percakapan antara
peneliti dan Dafa.
LUBUKLINGGAU INDONESIA
Dafa :
Apo tuh ? “
Apa itu ? ”
Mama Dafa : Buah apa itu nak ?
Dafa : Menggelengkan kepala
Mama dafa : Itu namonyo buah sa.... lak. “ Itu namanya buah salak ”.
Dafa :
Salak.
Kemudian mama dafa bertanya lagi kepada
dafa untuk menguji daya ingat Dafa.
Mama Dafa : Apo namonyo ? “ Apa namanya ? ”
Dafa :
salak.
Terus ada ayuk sepupunya ( Ica ) lalu
mereka main-main.
Ica :
Dafa ?
Dafa :
Apo ? “
Apa ? ”
Ica :
Nah, ado kucing tu. “
Nah, ada kucing itu. ”
Dafa :
Kuteng. “
Kucing .”
Ica :
Sini ..,
Dafa :
Iiiihhh, akot. “
Iiihh, takut.”
Gambar 4. Daffa sedang digendong oleh
peneliti
Minggu, 13 Maret 2011
Peneliti datang kembali ke rumah Dafa bersama Ica pada siang hari. Peneliti
dan Ica membawa inai ( kutek ) dan menggunakannya bersama mama Dafa.
LUBUKLINGGAU INDONESIA
Dafa :
Puno tapo ? “
Punya siapa ? ”
Peneliti :
Punyo tante. “
Punya tante. ”
Dafa :
Butan. “
Bukan.”
Peneliti :
Teros, punyo siapo ? “
Terus, punya siapa ? ”
Dafa :
Atu. “
Aku.”
Peneliti :
Galak dak ? “
Mau tidak ? ”
Dafa :
Idak galak. “
Tidak mau.”
( Kemudian Dafa ke luar rumah. Tidak
berapa lam kemudian ia masuk kembali sambil berlari ).
Dafa :
Ado bolong antu. “
Ada burung hantu. ”
Mama Dafa : Di mano ? “
Di mana ? ”
Dafa :
Dekat lumah ninin. “
Dekat rumah ninin.”
( Kemudian Dafa nanya sama peneliti ).
Dafa :
Te, ado bolong antu. “
Tante, ada burung hantu.”
Peneliti :
Cakmano burung antu tu ? “
Seperti apo burung hantu itu ? ”
Dafa :
Mato no betak, ihh.,, atot “
Matanya besar, ihh... takut.”
( sambil menutup matanya ).
Gambar 5. Daffa sedang bermain di ruang
tamu
E.
Analisis data
Dari
hasil penelitian di atas, peneliti menemukan beberapa penemuan-penemuan pada
pemerolehan bahasa pada subjek penelitian ( Dafa ). Analisis data berpedoman
pada apa yang telah dilakukan oleh Soenjono Dardjowidjojo kepada Echa untuk
mengetahui pemerolehan bahasanya. Namun, dalam waktu yang relatif singkat,
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui munculnya kata-kata yang dilontarkan
oleh subjek penelitian dan sebatas mana kemampuannya mengucapkan tentang
sesuatu.
1.
Pemerolehan Fonologi
Pada
tahap ini, Dafa sudah mampu mengucapkan kata-kata lebih dari satu kata. Namun
masih sulit kata-kata yang berbentuk konsonan berat ( r )
Seperti contoh : Dafa : Ado bolong antu.
2.
Pemerolehan Morfologi
Pada tahap ini, Dafa belum mampu mengucapkan
kata-kata yang telah mendapatkan afiks.
3.
Pemerolehan Sintaksis
Selaras dengan teori pemerolehan bahasa pada anak, penguasaan sintaksis
berlangsung secara bertahap : satu kata, dua kata, dan tiga kata atau lebih (
Echa, dalam Dardjowidjojo, 124:2000 )
Seperti contoh :
Dafa :
Apo tu Ma ?
Dafa :
Ado bolong antu.
4.
Pemerolehan Semantik
Sejalan dengan pengetahuannya mengucapkan kata-kata sesuai dengan kosakata
yang ia miliki, Dafa mampu memahami kata-kata yang ia ucapkan. Begitu juga
ketika ditanya tentang sesuatu yang ada kaitannya dengan kemampuan penguasaan
kosakatanya, ia bisa menjawabnya.
F.
kesimpulan
Dari hasil penelitian di atas, maka dapat
disimpulkan :
1. Dafa
belum mampu mengucapkan kata-kata berupa konsonan berat.
2. Dafa
belum mampu mengucapkan kata-kata berupa afiks.
3. Dafa
mampu mengucapkan kata-kata lebih dari satu kata.
4.
Dafa
mampu memahami kata-kata yang diucapkan oleh orang lain sesuai
dengan penguasaan kosakatanya.
G.
Saran
Produksi ujaran anak-anak sesuai dengan situasi sosialnya, untuk itu
kiranya semua pihak memperhatikan lebih dini agar perkembangan psikolinguistik
anak berkembang dengan cepat dan normal. Dan juga, jika ada kekurangan pada
makalah penelitian anak yang kami buat ini, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca demi kesempurnaan pembuatan makalah di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Dradjowidjojo,
Seojono. 2005. Psikolinguistik : Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Yayasan
Obor : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar