SALAH
PAHAM
Karya : Amro Lani
*****
Oliv berdandan secantik mungkin dan memilih pakaian
terbagus kepunyaannya karena malam minggu ini adalah malam yang spesial buatnya
sebab dia akan ngedate sama I’am ke tempat yang sangat romantis. Oleh karena itu, dia tidak mau I’am
kecewa dengan penampilannya nanti. Berulang kali dia berkaca di cermin yang ada
dikamarnya, berputar-putar membalikkan badannya ke kanan dan ke kiri. Seperti
orang yang kehilangan akal sehatnya,dia berbicara, tertawa dan tersenyum
sendiri di kamarnya. Ternyata aku cantik juga ya ? tidak kalah dengan
artis-artis di TV, Pasti I’am sangat suka sekali dengan penampilan aku malam ini
? Oliv membanggakan dirinya ketika dia melihat penampilannya di cermin. Oliv
mengenakan gaun malam yang panjang berwarna hijau tanpa lengan, menampakkan
keseksian setiap lekuk tubuhnya. Rambutnya ia biarkan terurai panjang, berhak
tinggi, serta tubuhnya dibumbui wewangian parfum. Ia nampak anggun sekali malam
itu. Ia menoleh ke jam dinding di kamarnya, waktu menunjukkan pukul 7 malam. Ah..masih
lama pikirnya. Oliv kembali menghadap ke arah cermin, dan menyisir rambutnya
yang sudah rapi itu berulang-ulang. Dia mencoba membayangi kembali sosok
pacarnya itu. I’am kelihatan sangat istimewa sekali di mata Oliv karena dialah
sosok pria idaman yang ia cari-cari selama ini, berparas manis, lembut,
perhatian, baik, pintar, dan yang paling membuatnya terkagum-kagum dengan I’am
karena dia cowok yang humoris yang bisa membuat dia selalu tertawa jika berada
dekat dengannya. Rasanya ia tidak mau jauh-jauh dan ingin selalu dekat
dengannya.
Waktu terus berputar, detik
berlalu berganti dengan menit, dan menit pun berlalu berganti dengan jam. Sudah
setengah jam aku menunggunya tapi kenapa dia tidak muncul juga.? Tanya Oliv pada dirinya sendiri. Biasanya kalau dia datangnya
terlambat dia pasti memberi kabar terlebih dahulu sama aku, telpon atau sms. Tapi…
kenapa malam ini dia sama sekali tidak ada kabar beritanya ? Coba aku telpon
saja dia. Tapi bathinnya menolak, nggak-nggak …mungkin dia sekarang lagi di jalan,
sebentar lagi pasti dia akan datang. Oliv mencoba menghibur diri dengan alasan-alasannya.
Lama sudah ia menanti pacarnya itu, tapi I’am tak kunjung datang juga. Kini
waktu menunjukkan pukul setengah delapan malam. Hati Oliv menjadi gelisah, tapi
dia tetap setia menunggu pacarnya itu.
Di luar sana sebenarnya I’am sudah berangkat pukul 7 dari
rumahnya dengan mengendarai sepeda motor. Tanpa di duga di perjalanan ia
bertemu dengan seorang teman ceweknya yang sedang berdiri di pinggir jalan. Ia
menghentikkan motornya dan mendekati temannya itu. Hei Des.,,lagi ngapain kamu
di sini ? sapa I’am. Eh.. kamu Am, gini, sebenarnya aku baru aja pulang dari kursus dan
sedang nunggu angkot. Tapi angkotnya belum muncul juga. Kebetulan sekali kamu
lewat. Aku boleh nebeng nggak ? Antarin aku pulang dong ?. I’am berfikir
sejenak karna dia sudah janji dengan pacarnya Oliv untuk datang cepat ke
rumahnya. Tapi dia juga tidak mungkin setega itu terhadap sahabat karibnya itu
yang sering membantunya. Akhirnya I’am memutuskan untuk mengantar Desi pulang
dulu, walaupun rumah temannya itu cukup jauh. Iya tentu saja.., naiklah Des.
Desi pun naik motor I’am dengan duduk menyampinginya karna dia memakai rok, tubuhnya
ia rapatkan ke badan I’am dan kedua tangannya memegang perutnya sehingga mereka
nampak mesra sekali kalau dilihat. I’am hanya bisa diam ketika Desi memeluk
tubuhnya itu. I’am sebenarnya ingin memberi kabar pada Oliv kalau ia mungkin
datangnya agak terlambat karna ia harus mengantar teman wanitanya pulang dulu,
tapi sayang, ia lupa membawa HP. Pasti Oliv sedang menunggu aku sekarang.
Biarlah, ntar saya jelasin semuanya. Pikirnya dalam hati. I’am mengendarai
motor dengan lambat karena permintaan Desi sebab ia takut naik motor
ngebut-ngebut.
Di perjalanan, tanpa disadari oleh I’am kalau ada
temannya Oliv, yaitu Anis dan Rahmi melihat mereka berdua berboncengan. Mereka
mengira kalau I’am selingkuh dengan wanita lain. Mi.., itu kan I’am.. pacarnya
Oliv,? Anis menunjukkan tangannya ke arah I’am. Iya Nis…,bener, itu I’am, Rahmi
membenarkan kata-kata Anis. Tanpa berfikir panjang lagi Anis langsung menelpon
Oliv.
Ring…ring… bunyi hp Oliv
membuyarkan lamunannya.
Nah, itu pasti I’am, kekasihku. Cepat-cepat Oliv beranjak pergi mengambil
HP-nya yang berada di atas tempat tidurnya. Loh..kok yang nelpon Anis bukan
I’am ? gerutu Oliv, tapi dia tetap angkat HP-nya itu. Halo Nis ..ada apa ? Oliv
saya ada berita yang sangat penting sekali. Saya melihat pacarmu I’am sedang
berboncengan dengan wanita lain. Apa ? yang bener Nis ? Iya bener, masak sih
gue bohong sama kamu. Kalo kamu nggak percaya, kamu tanya nih sama Rahmi. Anis
meletakkan HP-nya ke telinga Rahmi karena Rahmi sedang nyetir motor jadi ia
tidak bisa memegang HP. Iya betul Liv, Anis nggak bohong, kami sedang membuntuti
mereka sekarang. Iya..ya..kalian dimana sekarang ? kami di dekat pasar
sekarang. Cepetan kamu nyusulnya ntar terlambat. Oke…oke., thanks ya. Tut..tut..tut..
Oliv mematikan HP-nya.
Hati Oliv sangat terluka
mendengar berita itu. Raut mukanya seketika berubah, nampak jelas sekali kalau
dia sedang marah besar. dia tidak menyangka kalau I’am tega berbuat seperti
itu. Tapi dia tidak mau berlarut dalam kesedihan itu, dia ingin membuktikan
tentang kebenaran yang dikatakan oleh temannya itu. Ia keluarkan motornya dan
beranjak pergi dari rumah. Bum..bum..bum..,, suara motornya berbunyi sangat
keras sekali. Oliv langsung tancap gas dan bergegas pergi. Ia mengendarai motor
dengan cepat karna ia ingin menyusul mereka agar dia tidak terlambat. Setelah
beberapa lama kemudian Oliv akhirnya bertemu dengan temannya Anis dan Rahmi di
jalan. Anis …mana I’am nya,? Itu..mereka di depan. Oliv langsung melihat ke
depan. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh temannya Anis kalau I’am sedang
berboncengan dengan wanita lain. Api cemburu membakar di dalam dadanya, seperti
air yang mendidih. tidak sabar rasanya ia mendampar pacarnya itu. Brengsek kamu
I’am, pekiknya dalam hati. Tapi dia tidak mau gegabah.., dia tetap
membuntutinya bersama temannya kedua temannya dari arah belakang sampai I’am
berhenti.
Akhirnya sampailah I’am
mengantar Desi ke rumahnya. Terima
kasih ya Am…, ucap Desi. Sama-sama Des, balas I’am. Oh ya mampir dulu yuk ke
rumahku sebentar ? ajak Desi. Ngak usah Des, Aku langsung pergi saja ya,,, lagi
banyak kerjaan nih. I’am menolak ajakan Desi secara halus. Ya udah kalau gitu,
hati-hati ya di jalan. Saat I’am mau pergi, tiba-tiba terdengar suara motor
berhenti di sampingnya. I’am terkejut karna yang membawa motor itu adalah Oliv
dan kedua temannya. Tanpa basa-basi lagi Oliv langsung menampar muka I’am.
Plak.,,, Oliv menampar muka I’am, nampaklah jari-jari tangan Oliv menghiasi
pipi I’am. Hei..apa-apaan kamu Liv ? I’am heran, kenapa Oliv tiba-tiba
menamparnya. Brengsek kamu I’am..kamu jangan pura-pura tidak tahu, saya melihat
dengan mata kepala saya sendiri kalau kamu berboncengan dengan wanita ini. Aku tidak menyangka kalau kamu tega
melakukan itu sama aku. Sudah berjam-jam aku menunggumu di rumah, tapi ternyata
kamu enak-enakkan berduaan berboncengan dengan wanita lain. Hikz..hikz… air mata
Oliv membasahi pipinya membentuk sungai-sungai kecil. Sekarang I’am mengerti
kenapa Oliv menampar mukanya itu. Dengar Oliv ..suara I’am terdengar keras, ia
sangat marah sekali dengan perlakuan pacarnya itu. Kamu itu salah paham. Kami ini
tidak ada hubungan apa-apa. Kamu mau tahu dia ini siapa ? Dia adalah temanku
waktu SMA dulu, namanya Desi. Dia tadi sedang berdiri di pinggir jalan menunggu
angkot. Tapi angkotnya belum muncul-muncul. Nah, kebetulan saat itu saya lewat
di depannya, dan dia meminta saya untuk mengantarnya pulang. Aku tidak bisa
menolaknya karna dia adalah sahabat baikku. Kalau kamu nggak percaya ..,,tanya
sendiri dengan dia.
Desi pun mendekati Oliv dan
menjelaskan kembali tentang kejadian yang sebenarnya dan juga menjelaskan hubungan antara dia dan
I’am. Setelah mendengar penjelasan I’am dan Desi, Oliv langsung memeluk Desi
dan mengucapkan kata maaf. Kemudian Oliv beralih memeluk erat pacarnya I’am dan
menangis dipundaknya. Maafkan aku Am, ini semua salah aku, karena aku terlalu cepat
mengambil kesimpulan. Itu semua aku lakukan karna aku cinta sama kamu, aku
sangat cemburu melihat kamu berduaan dengan wanita lain dan aku tidak bisa
melihat itu semua. Hikz…hikz…air mata Oliv menetes membasahi baju I’am. I’am
melepaskan pelukan kekasihnya itu, dan mengusap air mata yang berlinang di
pipinya itu. Lalu I’am memeluk kembali Oliv, dia membisikkan kata-kata di daun
telinga kekasihnya itu. Ya sudah Liv.., kamu tidak perlu meminta maaf, kamu
tidak salah kok, ini hanya kesalahpahaman semata. Tapi, kamu jangan mengulanginya
lagi ya.., anak manja, papa tidak suka ? I’am memperolok Oliv. Oliv
menganggukkan kepalanya. Aku sayang kamu Am.,, aku juga Liv. Desi, Anis, dan Rahmi yang dari tadi
berdiri seperti patung saling berpandangan dan saling tersenyum melihat
kemesraan antara I’am dan Oliv. Angin malam yang dingin, mencairkan hati di
antara mereka. Dan suasana berubah menjadi sangat romantis.
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKTRINSIK CERPEN SALAH PAHAM
Cerpen ini diciptakan karena mendapat sumber inspirasi
dari seorang dosen di STKIP-PGRI Lubuklinggau. Waktu itu, Dosen tersebut mengajar
mata kuliah Teori Sastra sedang bercerita yang mirip dengan cerita pada cerpen
ini, yang kemudian mengilhami sang pengarang untuk membuat cerpen berdasarkan
cerita dosen tersebut. Kemudian terciptalah cerpen “ Salah Paham “ ini.
Pengarang menyadari kalau cerpen ini bukanlah hasil murni imajinasi sang
pengarang, tetapi setidaknya pengarang memiliki kreatifitas karena bisa
mengubah cerita dosen tersebut ke dalam bentuk sebuah cerpen dengan cerita dan
penokohan yang agak berbeda. Tokoh-tokoh di dalam cerpen ini antara lain Oliv
yang berwatak cemburu, dan penyayang yang menjadi tokoh utama. I’am yang
berwatak sabar, setia kawan, pemaaf, jujur, dan setia yang juga merupakan tokoh
utama. Desi yang berwatak pemberani, percaya diri, dan jujur. Kemudian ada Anis
dan Rahmi yang berwatak setia kawan. Desi, Anis, dan Rahmi termasuk ke dalam
tokoh figuran. Setelah kami analisis, cerpen ini ternyata membahas masalah
percintaan yang menjadi pokok tema cerpen tersebut, karena cerpen tersebut
menceritakan sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara, yaitu Oliv dan I’am.
Selain itu cerpen ini juga membahas masalah lain yaitu tentang hubungan
pertemanan yang akrab menimbulkan kesalapahaman yang mengakibatkan
pertengkaran. Kita dapat mengetahuinya di dalam cerpen itu ketika I’am
mengantarkan teman dekatnya Desi ke rumahnya. Ternyata Anis dan Rahmi temannya
Oliv melihat mereka berboncengan. Lalu, timbulah suatu konflik antara Oliv dan
I’am.
Dan jika kita membacanya dengan cermat maka cerpen ini
memulai ceritanya dari yang sedang terjadi pada waktu itu menuju yang akan
terjadi nantinya, sehingga bisa dikatakan memiliki alur maju.Rangkaian cerita
atau alur pada cerpen “ Salah Paham “ ini berurutan dari awal sampai akhir
karena diawali dengan pendahuluan cerita, komplikasi, penanjakan, klimaks, dan
peleraian atau penyelesaian. Kejadian peristiwa-peristiwa pada cerpen ini
terjadi di rumah Oliv, yaitu ketika Oliv sedang menunggu I’am datang menjemputnya.
Lalu di jalan ketika I’am bertemu dengan Desi di jalan dan juga ketika kedua
teman Oliv memergoki mereka berboncengan berdua menggunakan motor juga di
jalan. Dan terakhir di depan rumah Desi yaitu ketika setelah I’am sampai
mengantar Desi ke rumahnya dan terjadi keributan antara Oliv dan I’am. Semuanya
itu terjadi pada malam hari, karena waktu yang ditunjukkan pada cerpen itu
adalah pukul 20.00 wib atau pukul delapan malam. Pada saat konflik terjadi
suasana yang ditimbulkan sangat menegangkan tetapi akhirnya menjadi sangat
romantis setelah konflik itu bisa dileraikan yang ditunjukan oleh pelukan dan
kata-kata saying yang diucapkan oleh Oliv dan I’am. Secara tersirat cerpen ini
memberikan kita nasehat untuk tidak cepat mengambil keputusan kalau kita belum
mengetahui secara jelas permasalahan yang sebenarnya agar tidak terjadi
permasalahan atau konflik yang dapat merugikan diri kita sendiri.
Banyak sekali nilai-nilai yang dapat kita petik dari
cerpen “ Salah Paham “ ini, diantaranya nilai social yang bisa kita ketahui
yaitu ketika I’am mengantar temannya Desi karena Desi sudah lama menunggu
angkot tetapi tidak ada. Sehingga I’am membantu temannya itu dan rela
mengorbankan waktu, tenaga, dan materinya. Kemudian ada nilai pendidikan yang
ditunjukkan oleh I’am yang berani mengatakan kejadian yang sebenarnya dan
memaafkan kesalahan pacarnya Oliv yang sudah menuduhnya selingkuh. Ada lagi
nilai kemanusiaan yang dapat kita ketahui dari sifat-sifat tokoh-tokoh tersebut
di dalam cerpen tersebut. Dan nilai kebudayaan yaitu acara malam mingguan yang
biasa dilakukan oleh anak muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar