BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebijaksanaan bahasa dapat memilih dan menentukan sebuah bahasa dari
sejumlah bahasa yang ada dalam suatu Negara untuk dijadikan bahasa nasional
atau bahasa resmi kenegaraan dan dari Negara tersebut. Kemudian perencanaan
bahasa dapat memilih menentukan sebuah ragam bahasa dari ragam-ragam yang ada
pada bahasa yang sudah dipilih untuk menjadi ragam baku atau ragam standar
bahasa tersebut. Proses pemilihan satu ragam bahasa untuk dijadikan ragam
bahasa resmi kenegaraan maupun kedaerahan, serta usaha-usaha pembinaan dan
pengembangannya yang biasa dilakukan terus- menerus tanpa henti, disebut
pembakuan bahasa atau standardisasi bahasa. Apa yang disebut bahasa baku, apa
fungsiya, bagaimana penggunaannya, bagaimana proses pembentukannya, akan
dibicarakan secara singkat dalam makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan pengertian
bahasa baku ?
2. Bagaimana fungsi bahasa baku ?
3. Bagaimana
penggunaan bahasa baku ?
4. Bagaimana
proses pembentukan bahasa baku ?
C. TUJUAN
Makalah ini saya
buat bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa STKIP-PGRI LLG mengenai bahasa
baku.
BERBAGAI GANGGUAN BERBAHASA PADA ANAK
1.
Keterlambatan Berbahasa Anak
Gangguan berbahasa dapat
berupa keterlambatan berbicara. Keterlambatan perkembangan berbicara yang
paling sederhana adalah keterlambatan perkembangan bahasa anak di bawah umur.
Gejala keterlambatan yang muncul apabila anak berumur 10 bulan belum dapat
mengoceh dan 18 bulan belum menguasai kata “ papa “ dan “ mama “ atau 2 tahun
belum dapat merangkai kalimat dari dua kata atau bicaranya tidak dapat
dimengerti oleh orang tuanya atau tidak mengerti apa yang dikatakan kepada anak
itu.
2.
Klasifikasi Gangguan Bahasa
Bernstein dan Tiegerman ( 1985
) membagi gangguan berbahasa anak ke dalam 5 kategori penyebab, yaitu :
- Gangguan berbahasa dan komunikasi yang berhubungan dengan gangguan motorik.
- Gangguan bahasa dan komunikasi yang berhubungan dengan defisit sensoris, termasuk dalam kategori ini adalah anak dengan gangguan pendengaran.
- Gangguan bahasa dan komunikasi yang berhubungan dengan kerusakan pada susunan syaraf pusat, dapat bersifat ringan sampai berat, termasuk dalam kelompok ini antara lain afasia.
- Gangguan bahasa dan komunikasi yang berhubungan dengan disfungsi emosional sosial.
- Gangguan bahasa dan komunikasi yang berhubungan dengan gangguan linguistik, termasuk dalam ini adalah anak yang terbelakang mental.
3.
Hubungan antara Ingatan dan
Bahasa
a.
Disfasia Perkembangan
Disfasia perkembangan adalah
disfasia yang dialami anak apabila terdapat defisit dalam ekspresi verbal atau
pemahaman bahasanya, tidak termasuk di dalamnya gangguan pendengaran, motorik,
terbelakang mental, kerusakan otak, emosional atau lingkungan bicara yang
kurang mendukung.
b.
Afasia pada anak
Afasia adalah hilangnya
ingatan fungsi bahasa yang telah diperolehnya. Ada beberapa afasia pada anak,
yaitu disfrasia oral, disleksia dan disgrafia. Disfrasia oral adalah gangguan
berbahasa anak dalam mengucapkan kata-kata. Anak dapat mengingat kata-kata,
tetapi dapat mengasosiasikan kata ke dalam pola motorik oral. Disleksia adalah
gangguan berbahasa anak dalam membaca yang disebabkan oleh disfungsi minimal
otak. Ada disleksia visual dan disleksia auditoris. Disgrafia merupakan gangguan
dalam proses ekspresi tulisan. Anak tidak mampu mengekspresikan simbol-simbol
untuk mengutarakan pikiran, perasaan, dan ide ke dalam kata-kata tulisan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh
sebagian warga masyarakat pemakainya sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka
rujukan norma bahasa dan penggunaannya. Bahasa baku mempunyai beberapa fungsi
diantaranya (1) fungsi pemersatu, (2) fungsi pemisah, (3) fungsi harga diri,
(4) fungsi kerangka acuan. Kemudian dasar-dasar atau criteria yang digunakan
dalam pemilihan bahasa baku antara lain (1) otoritas, (2) bahasa
penulis-penulis terkenal, (3) demokrasi, (4) logika, (5) bahasa orang-orang
yang dianggap terkemuka dalam masyarakat.
B. KRITIK DAN SARAN
Andaikata dalam pembuatan makalah tentang bahasa baku ini terdapat banyak
kekeliruan, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
saya sebagai penulis bisa memperbaiki lagi semua kekurangan dan kesalahan saya
dalam menyusun sebuah makalah .
DAFTAR PUSTAKA
Dradjowidjojo, Soejono. 2005. Psikolinguistik :
Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Yayasan Obor : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar